Video Pengalaman Mancing di Rakit Jatiluhur

Jumat, 27 Mei 2016

Spot-spot mancing di jatiluhur

hello mancingers... kumaha damang.
saya mau share beberapa spot mancing di jatiluhur yg pernah ane datengin. Semoga bisa jadi pilihan spot-spot yg dituju, biar kagak boring gituh.


1. Belakang Hotel Istora

Untuk masuk ke area ini, bisa lewat pintu utama masuk area wisata. Dari pintu masuk lurus terus ke arah sebelum waterboom, sebelum belokan kita masuk ke area hotel. Waktu itu yang mau mancing masih bisa masuk, gak tau sekarang masih bisa ato gak. Spot ini berada persis di belakang hotel, tempatnya lumayan asyik, gak banyak ombak karena gak ada perahu ato boat yg lewat sini krn buntu dan perahu dilarang lewat krn dekat dgn turbin. Jadi mancing dispot ini sungguh nyaman seperti mancing di kolam, tapi panasnya minta ampun jadi jangan lupa bawa payung ato penutup kepala, biar gak gosong kulit ente :-D.

Yang jago mancing jambal alias ikan patin boleh dicoba spot ini, karena ikan patinnya gede2 tapi susah sekali dipancingnya ato ane gak tau cara nangkepnya hehehe. selain patin ikan nila dan ikan mas juga banyak. Di spot ini tidak ada rakit jadi klo mau mancing bisa nongkrong dibatu2 dan ada tangga sampe ke bawah dekat ke air, kita bisa jg nongkrong disitu tinggal cari aja tempat2 yg menurut anda nyaman. Ikan patinnya sungguh menggoda krn suka loncat2 dan ukurannya lumayan besar2 pernah ada yang dpt disitu sekitar 7 kg jadi klo niat mau nangkep patin perangkatnya jg hrs yg memadai seperti kekuatan kenur yang bisa up diatas 5 kg, tapi ya itu susah dipancingnya... ada yg tau umpannya pake apa ya, klo buat mancing patin? yang tau ketik dikomen ya, thx.





2. Madang

Rute menuju daerah ini sungguh melelahkan selain jauh dan jalannya seperti track offroad. Sayang waktu itu tidak sempat saya foto tracknya yang masih berbatu dan tanah merah, kalo habis hujan bisa nangis bombay kalo lewat kesana, makanya saya kapok gak pernah kesana lagi. Kabar baiknya sekarang jalanan yang dulu masih berbatu dan tanah merah sudah lebih bagus walopun cuma di arug pasir belum dicor ato aspal.

Lokasi Madang ada dibalik gunung seperti terlihat di foto bawah, nah rute yg msh kurang bagus itu jalanan diantara gunung tersebut. Perjalanan yang melelahkan dibayar tuntas dengan pemandangan yang indah di tempat itu, ketika saya datang kesana langsung disambut hujan yang membuat susana terasa sejuk karena dikelilingi gunung dan pepohonan.

Potensi ikan disini masih bagus karena lokasi yang jauh jadi masih jarang pemancing ke daerah ini, dan rakitnya tempat kita mancing hanya ada beberapa saja, mungkin sekarang sudah banyak rakit karena sya sudah lumayan lama mancing di tempat ini. FYI, mancing di Madang ternyata jarang yang menggunakan lukut alias lumut, disini didominasi pemancing dari Karawang yang banyak menggunakan cacing, jadi klo agan2 mau mancing kesini jangan lupa bawa amunisi cacing juga ya, gapapalah nanti klo diperiksa sama ibu guru kalo kuku kotor penuh leutak, paling juga digetok pake penggaris kayu wakakakakk....

Spot mancing di daerah Madang. tempatnya masih bagus, potensi ikannya pun masih oke.





3. Parang Gombong - Pasir Kole

Yes, Pasir Kole lokasi favorit ane gan. Saya Pertama kali mancing di Jatiluhur diajak oleh sodara dan temen2 saya di Purwakarta, spot mancingnya langsung ke daerah Pasir kole, waktu itu belum tahu spot2 mancing yang bagus karena saya hanya ikut-ikutan saja. Kita semua naik boat dari ubrug, karena jalur darat menuju Pasir Kole masih kurang bagus jalanannya jadi diputuskan naik boat, itu sekitar kurang lebih 10 tahun yang lalu. Perjalanan dari ubrug menuju Pasir Kole ditempuh kira-kira 1 jam perjalanan dan perorang masih dikenakan Rp10.000,- waktu itu. Ketika sampe di Pasir Kole  air sedang penuh banyak batu-batu besar disana, mirip seperti di Babel (Bangka Belitung), bedanya ini danau sedangkan yang di Babel itu pantai.

Sampai disana menjelang magrib jadi kita istirahat sejenak, selepas magrib kita meluncur ke lokasi mancing. Dan ternyata kita mancing tidak dirakit atau dipinggir danau, tapi kita nongkrong di salah satu batu yang besar banget seukuran rumah kayakna, karena kita semua mancing diatas batu itu masih bisa duduk atau tiduran juga cukup. Kita mancing malem-malem dan untuk penerangannya menggunakan lampu petromax. Ternyata luar biasa 'sanggutannya' bagus sekali, saudara saya gak brenti-brenti narik ikan nila seukuran sedang, umpan yang dipake cacing waktu itu.

Dari pengalaman sepuluh tahun lalu itu, sekarang saya jadi kecanduan mancing, sekarang 1-2 bulan sekali pasti disempatkan untuk mancing di Jatiluhur, salah satu lokasi favorit saya yaitu Pasir Kole. Mungkin karena lokasinya yang jauh, dan pemancing masih jarang kesana sehingga potensi ikannya masih melimpah sehingga pemancing yang kesana pasti kojanya pinuh pisan, moal boncoslah dijamin (hah kunaon jadi ngomong sunda). Jadi lokasi Pasir Kole buat saya sampe sekarang masih jadi primadona untuk spot mancing di Jatiluhur. Buat para mancingers sejati silakan menuju kesana, insyaAllah gak bakal boncos, yakin sama Allah swt yah...


Spot mancing di Pasir Kole selain potensi ikannya masih melimpah kita pun disuguhkan ciptaan yang MahaKuasa berupa pemandangan yang sangat indah, sehingga kita patut bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah swt kepada kita semua. Dan ternyata dibalik gunung-gunung itu, ada beberapa penduduk yang tinggal disitu sudah bertahun-tahun lamanya, mata pencahariannya selain berkebun tentu saja mencari ikan dengan cara menebar jaring disepanjang danau. Alat transportasi yang digunakan adalah perahu sampan, jika penduduk disana ingin ke kota atau menyeberang ke tempat lain yang lebih jauh mereka menggunakan perahu yang bermesin untuk disewa.




Sementara tiga spot ini dulu yang saya ulas, sebenarnya masih banyak spot-spot mancing di Jatiluhur yang potensi ikannya masih melimpah dan jarak tempuhnya tidak terlalu jauh.

Salam Jedud, Salam Mancingers.


Rabu, 25 Mei 2016

Hasil Mancing di Jatiluhur

Selain untuk hiburan, mancing juga bisa menghilangkan stres dari kepenatan dan kesibukkan kita sehari-hari. Saya pribadi mancing di Jatiluhur 1-2 bulan sekali. Saya lahir di Purwakarta, karena sekarang saya tinggal di Jakarta jadi kalo mau mancing ke Jatiluhur harus lihat waktu luang saya dulu. Mancing di Jatiluhur merupakan hobi yang menyenangkan buat saya.

Perjalanan menuju spot mancing merupakan pengalaman tersendiri buat saya, melewati hutan, menyeberang danau mengunakan perahu bermesin dengan disuguhkan pemandangan yang begitu indah, spot mancing yang nyaman dengan semilir angin berhembus, sudah menjadi obat stres tersendiri. Jadi sebelum sampai di spot mancing pun stres dijamin sudah minggat. Karena banyak pemancing datang ke spot mancing itu pagi-pagi sekali, biasanya sehabis sholat subuh mereka langsung jalan menuju Jatiluhur. Udara pagi sangat menyegarkan. Menghirup udara pagi disekitar yang masih banyak hutan-hutan tentu sangat bagus untuk kesehatan paru-paru kita, sehingga peredaran darah menjadi lancar mengirim oksigen ke otak kita, sehingga badan kita terasa lebih segar dan fit. Bagi mancingers fisik merupakan modal utama, karena tidak jarang spot yang kita tuju sangat jauh dan jalanannya masih berbatu dan berlumpur. Walaupun track yang masih kurang bagus tentu saja bukan halangan bagi para mancingers.


Mancing di Jatiluhur tidak seperti mancing di kolam yang ikannya sudah ada dicemplungin sama yang punya kolam lalu kita pancing. Mancing di Jatiluhur banyak sekali tantangannya, kalo lagi hoki bisa dapat banyak ikan dan bisa dibagi-bagi ke tetanggga kita, tapi klo lagi boncos ya boncos namanya juga gak dapat sama sekali. Kalo mancing dah jauh2 trus gak dapet ikan, niat mau ngilangin stres, mancing malah jadi bahan stres baru lg hahahaa... Saya termasuk masih pemula sebagai pemancing, karena hanya untuk hobi saja, melepas kepenatan sehari-hari tinggal di Jakarta. Inilah hasil yang pernah saya dapatkan ketika mancing di Jatiluhur. Hasil tangkapan tinggal kita olah saja sesuai dengan keinginan kita, salah satunya di goreng garingggg, hmmmm mantappp...

Tentu saja banyak cara untuk mengolah hasil pancingan yang kita dapat, selain digoreng bisa juga dicobek, dipepes, dibuat pesmol dan masih banyak lagi cara-cara pengolahan ikan yang kita dapatkan sesuai selera masing-masing. Ikan Nila maupun mujaer adalah ikan air tawar yang lezat, serta memiliki berbagai macam manfaat bagi kesehatan, termasuk membantu mengurangi berat badan, meningkatkan metabolisme tubuh, mempercepat perbaikan dan pertumbuhan seluruh tubuh, membangun tulang yang kuat, mengurangi risiko berbagai penyakit kronis, menurunkan kadar trigliserida, mencegah arthritis, mencegah penurunan kognitif, mencegah berbagai jenis kanker, mengurangi tanda-tanda penuaan, meningkatkan kesehatan rambut, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda. Jadi mengonsumsi ikan kita akan mendapat segudang manfaat. 
Di goreng garing, maknyuusss. Mamah Nila dan baby nila siap disantap, ayooo mang...

Salam mancingers, Salam jedud.



Jumat, 20 Mei 2016

Mancing di Jatiluhur

Setelah penatnya kesibukan keseharian, refreshing mancing menjadi salah satu pilihan, mancing di kolam udah biasa, salah satu opsi yg lbh menantang adalah mancing di jatiluhur. Ada ribuan spot tersedia disana, bagi pemula seperti saya sebaiknya ditemani org yg sdh berpengalaman. cuaca setiap menit disana tdk dapat diprediksi, terkadang panas sekali tiba-tiba cuaca mendung dan hujan deras, angin yg tadinya sepoi2 tiba2 bertiup kencang. jadi persiapan harus matang, apalagi jika mancing lokasinya jauh dr tmpt penduduk dan tdk ada warung kopi wah bisa repot.


Mancing di Jatiluhur tidak sama persiapannya dgn mancing dikolam pemancingan, selain joran yg dipakai berbeda, umpannya pun berbeda. Joran yg dipakai bukan yg menggunakan joran riil yg seperti dipakai mancing di kolam2, tapi yg biasa menggunakan golongan (gulungan senar dari kayu), harganya pun murah meriah, banyak tersedia di toko pancing. umpan yg digunakan ialah lumut atau cacing, tidak usah repot2 nyari disawah sudah banyak yg jual dipinggir jalan sebelum menuju jatiluhur. Jika mau mencari spot yg oke terkadang kita harus menyeberang menggunakan boat, jika gak bisa berenang jgn lupa pake pelampung utk keamanan, yg punya boat tdk menyediakan jadi harus bawa sendiri.

Saya lebih suka mancing dilokasi yg jauh, dgn menggunakan boat, selain bisa menghilangkan stres karena pemandangannya yg ajib bingits, potensi ikan nila badot (nila indukan 0,5kg keatas) masih banyak, rekor ikan nila badot yg pernah ditangkap dari hasil mancing 4,2kg, ajiiibbb kan, hampir satu jam ngakat tuh ikan. Jika kita ingin mancing dispot yg jauh, kita diharuskan jalan jam 5 subuh dan ketika sampai ke tmpt lokasi perahu masih pagi sekitar jam 6, walopun mnurut kita itu sdh pagi ternyata pemancing yg dari luar kota lbh gila lagi, mereka jam 2-3 pagi sudah nongkrong disana dan jam 5 subuh sdh meluncur ke rakit. Ternyata banyak juga yg menginap disana karena takut spot yg bagus sdh terisi oleh pemancing yg lain.






Setelah puluhan kali mancing di Jatiluhur tidak slalu hoki membawa ikan, terkadang boncos selalu menjadi teman setia wkwkwkwk :D. selain spot2 yg kurang bagus, cuaca adalah musuh yg nyata bagi pemancing (jadi bukan setan wakakakak). Jadi siapkan mental jika kita ingin mancing dipinggir2 gunung yg jauh, penghuninya masih suka usil, apalagi klo nginep dirakit sama aja kyk uji nyali hihihihihi... Oo iya, karena lokasi mancing yg jauh jangan lupa bawa perbekalan mkn dan minum secukupnya, walopun terkadang suka ada yg jualan makanan dan kopi menggunakan perahu yg dijajakan ke setiap rakit disana. Foto-foto ini, saya ambil ketika pertama kali mancing ke spot yg jauh menggunakan boat, dari sbelum berangkat dan sampai ke tujuan. disuguhkan pemandangan yg ajiiibbb dan hasil mancingnya pun lumayan bisa buwat makan org sekampung ditemani nasi liwet wkwkwkwkwk.