saya mau share beberapa spot mancing di jatiluhur yg pernah ane datengin. Semoga bisa jadi pilihan spot-spot yg dituju, biar kagak boring gituh.
1. Belakang Hotel Istora
Untuk masuk ke area ini, bisa lewat pintu utama masuk area wisata. Dari pintu masuk lurus terus ke arah sebelum waterboom, sebelum belokan kita masuk ke area hotel. Waktu itu yang mau mancing masih bisa masuk, gak tau sekarang masih bisa ato gak. Spot ini berada persis di belakang hotel, tempatnya lumayan asyik, gak banyak ombak karena gak ada perahu ato boat yg lewat sini krn buntu dan perahu dilarang lewat krn dekat dgn turbin. Jadi mancing dispot ini sungguh nyaman seperti mancing di kolam, tapi panasnya minta ampun jadi jangan lupa bawa payung ato penutup kepala, biar gak gosong kulit ente :-D.
Yang jago mancing jambal alias ikan patin boleh dicoba spot ini, karena ikan patinnya gede2 tapi susah sekali dipancingnya ato ane gak tau cara nangkepnya hehehe. selain patin ikan nila dan ikan mas juga banyak. Di spot ini tidak ada rakit jadi klo mau mancing bisa nongkrong dibatu2 dan ada tangga sampe ke bawah dekat ke air, kita bisa jg nongkrong disitu tinggal cari aja tempat2 yg menurut anda nyaman. Ikan patinnya sungguh menggoda krn suka loncat2 dan ukurannya lumayan besar2 pernah ada yang dpt disitu sekitar 7 kg jadi klo niat mau nangkep patin perangkatnya jg hrs yg memadai seperti kekuatan kenur yang bisa up diatas 5 kg, tapi ya itu susah dipancingnya... ada yg tau umpannya pake apa ya, klo buat mancing patin? yang tau ketik dikomen ya, thx.
2. Madang
Rute menuju daerah ini sungguh melelahkan selain jauh dan jalannya seperti track offroad. Sayang waktu itu tidak sempat saya foto tracknya yang masih berbatu dan tanah merah, kalo habis hujan bisa nangis bombay kalo lewat kesana, makanya saya kapok gak pernah kesana lagi. Kabar baiknya sekarang jalanan yang dulu masih berbatu dan tanah merah sudah lebih bagus walopun cuma di arug pasir belum dicor ato aspal.
Lokasi Madang ada dibalik gunung seperti terlihat di foto bawah, nah rute yg msh kurang bagus itu jalanan diantara gunung tersebut. Perjalanan yang melelahkan dibayar tuntas dengan pemandangan yang indah di tempat itu, ketika saya datang kesana langsung disambut hujan yang membuat susana terasa sejuk karena dikelilingi gunung dan pepohonan.
Potensi ikan disini masih bagus karena lokasi yang jauh jadi masih jarang pemancing ke daerah ini, dan rakitnya tempat kita mancing hanya ada beberapa saja, mungkin sekarang sudah banyak rakit karena sya sudah lumayan lama mancing di tempat ini. FYI, mancing di Madang ternyata jarang yang menggunakan lukut alias lumut, disini didominasi pemancing dari Karawang yang banyak menggunakan cacing, jadi klo agan2 mau mancing kesini jangan lupa bawa amunisi cacing juga ya, gapapalah nanti klo diperiksa sama ibu guru kalo kuku kotor penuh leutak, paling juga digetok pake penggaris kayu wakakakakk....
Spot mancing di daerah Madang. tempatnya masih bagus, potensi ikannya pun masih oke. |
3. Parang Gombong - Pasir Kole
Yes, Pasir Kole lokasi favorit ane gan. Saya Pertama kali mancing di Jatiluhur diajak oleh sodara dan temen2 saya di Purwakarta, spot mancingnya langsung ke daerah Pasir kole, waktu itu belum tahu spot2 mancing yang bagus karena saya hanya ikut-ikutan saja. Kita semua naik boat dari ubrug, karena jalur darat menuju Pasir Kole masih kurang bagus jalanannya jadi diputuskan naik boat, itu sekitar kurang lebih 10 tahun yang lalu. Perjalanan dari ubrug menuju Pasir Kole ditempuh kira-kira 1 jam perjalanan dan perorang masih dikenakan Rp10.000,- waktu itu. Ketika sampe di Pasir Kole air sedang penuh banyak batu-batu besar disana, mirip seperti di Babel (Bangka Belitung), bedanya ini danau sedangkan yang di Babel itu pantai.
Sampai disana menjelang magrib jadi kita istirahat sejenak, selepas magrib kita meluncur ke lokasi mancing. Dan ternyata kita mancing tidak dirakit atau dipinggir danau, tapi kita nongkrong di salah satu batu yang besar banget seukuran rumah kayakna, karena kita semua mancing diatas batu itu masih bisa duduk atau tiduran juga cukup. Kita mancing malem-malem dan untuk penerangannya menggunakan lampu petromax. Ternyata luar biasa 'sanggutannya' bagus sekali, saudara saya gak brenti-brenti narik ikan nila seukuran sedang, umpan yang dipake cacing waktu itu.
Dari pengalaman sepuluh tahun lalu itu, sekarang saya jadi kecanduan mancing, sekarang 1-2 bulan sekali pasti disempatkan untuk mancing di Jatiluhur, salah satu lokasi favorit saya yaitu Pasir Kole. Mungkin karena lokasinya yang jauh, dan pemancing masih jarang kesana sehingga potensi ikannya masih melimpah sehingga pemancing yang kesana pasti kojanya pinuh pisan, moal boncoslah dijamin (hah kunaon jadi ngomong sunda). Jadi lokasi Pasir Kole buat saya sampe sekarang masih jadi primadona untuk spot mancing di Jatiluhur. Buat para mancingers sejati silakan menuju kesana, insyaAllah gak bakal boncos, yakin sama Allah swt yah...
Spot mancing di Pasir Kole selain potensi ikannya masih melimpah kita pun disuguhkan ciptaan yang MahaKuasa berupa pemandangan yang sangat indah, sehingga kita patut bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah swt kepada kita semua. Dan ternyata dibalik gunung-gunung itu, ada beberapa penduduk yang tinggal disitu sudah bertahun-tahun lamanya, mata pencahariannya selain berkebun tentu saja mencari ikan dengan cara menebar jaring disepanjang danau. Alat transportasi yang digunakan adalah perahu sampan, jika penduduk disana ingin ke kota atau menyeberang ke tempat lain yang lebih jauh mereka menggunakan perahu yang bermesin untuk disewa.
Sementara tiga spot ini dulu yang saya ulas, sebenarnya masih banyak spot-spot mancing di Jatiluhur yang potensi ikannya masih melimpah dan jarak tempuhnya tidak terlalu jauh.
Salam Jedud, Salam Mancingers.